Pendahuluan
Baru baru ini, dunia teknologi dan politik diguncang oleh kabar menarik: Rishi Sunak, mantan Perdana Menteri Inggris, resmi bergabung sebagai penasihat senior di Microsoft dan perusahaan AI Anthropic. Menariknya, peran ini disebut sebagai “karyawan” atau advisor — meski bukan posisi eksekutif penuh — dan menimbulkan banyak pertanyaan: kenapa mantan pemimpin negara beralih ke perusahaan teknologi? Apakah ini berarti hubungan baru antara negara dan korporasi teknologi besar?
Dalam artikel ini saya akan membawakan Review Lengkap Rishi Sunak, Mantan PM Inggris Kini Jadi “Karyawan” Microsoft dan Anthropic. Kita akan mengupas latar belakang keputusan ini, detail peran dan batasannya, reaksi publik dan pemangku kepentingan, serta implikasi masa depan untuk industri teknologi dan kebijakan global. Lewat pendekatan yang SEO-ramah tapi tetap informatif, kamu akan tahu apakah langkah Sunak adalah lompatan strategis atau kontroversial.
Penjelasan
Latar Sosial & Karier Sunak
Rishi Sunak pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris dari Oktober 2022 hingga Juli 2024, memimpin Partai Konservatif dan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan politik domestik. Wikipedia+2Wikipedia+2
Setelah tak lagi memimpin pemerintahan, Sunak terus aktif sebagai anggota parlemen (MP), dan juga mengambil beberapa peran komersial. Kini ia melangkah ke ranah teknologi AI & regulasi digital.
Penunjukan di Microsoft & Anthropic
Menurut laporan Reuters, Sunak secara resmi ditunjuk sebagai penasihat senior (senior adviser) paruh waktu di Microsoft dan Anthropic. Reuters
- 
Di Microsoft, perannya adalah memberi wawasan strategis terkait tren makroekonomi, geopolitik, inovasi, dan integrasi teknologi — bukan urusan kebijakan Inggris langsung. Reuters+1
 - 
Di Anthropic, Sunak akan membimbing strategi global, tren geopolitik dan ekonomi AI — perannya di sana “internally focused” dan tidak untuk urusan kebijakan pemerintah. Reuters+2The Guardian+2
 
Kedua penunjukan ini sudah disetujui oleh ACOBA (Advisory Committee on Business Appointments), badan pengawas yang mengatur karier mantan pejabat publik agar tidak terjadi konflik kepentingan. Reuters+1
Syarat pengesahan tersebut termasuk larangan Sunak melobi pejabat pemerintah Inggris dalam kurun dua tahun ke depan dan larangan menggunakan informasi rahasia masa jabatan. Reuters+1
Uniknya, Sunak menyatakan bahwa penghasilan dari peran ini akan disumbangkan penuh ke sebuah yayasan pendidikan numerasi bernama The Richmond Project, yang dia dirikan bersama istrinya, Akshata Murty. The Guardian+2Windows Central+2
Motivasi & Alasan Strategis

Mengapa Sunak memilih jalur ini? Beberapa analisis menyebut:
- 
Keahlian regulasi & kebijakan: sebagai mantan PM, Sunak punya wawasan kebijakan publik yang bisa membantu perusahaan teknologi menavigasi regulasi di berbagai negara. The Guardian+2Windows Central+2
 - 
Fokus AI & keamanan teknologi: Sunak pernah menjadi tuan rumah AI Safety Summit di Inggris dan mendukung regulasi AI yang aman. Kini keterlibatannya di perusahaan AI menjadi kelanjutan dari minat itu. Wikipedia+2The Guardian+2
 - 
Jaringan global & legitimasi: nama besar Sunak bisa membuka pintu kerjasama antara korporasi dan institusi negara di banyak negara.
 - 
Kontrol risiko reputasi & regulasi: Dengan pengawasan ACOBA dan larangan hubungan langsung dengan pemerintah, jabatan ini dirancang agar tidak menimbulkan konflik kepentingan langsung.
 
Review dari YouTube / Video Publik
Saat ini belum banyak video panjang yang membahas secara detail peran Sunak di Microsoft & Anthropic (karena penunjukan baru). Namun beberapa kanal berita teknologi & politik telah mengulas langkah ini melalui streaming dan segmen diskusi.
Misalnya, dalam video “Rishi Sunak joins Microsoft & Anthropic” di saluran berita politik, pembicara menyajikan analisis berikut:
- 
Sunak dianggap sebagai “jembatan” antara politik dan teknologi — salah satu mantan pemimpin negara yang memilih karier di sektor teknologi tinggi setelah masa jabatan.
 - 
Beberapa pembuat konten menyebut bahwa Sunak kini semacam “karyawan kebijakan” (policy adviser) di Microsoft / Anthropic, dengan tugas memberi arahan strategi global, bukan tugas teknis sehari-hari.
 - 
Infografik video memaparkan syarat ACOBA dan pembatasan larangan lobi sebagai mekanisme mitigasi konflik kepentingan.
 - 
Ada pengamat yang menyebut langkah ini kontroversial: apakah Sunak akan tetap mempengaruhi kebijakan publik meskipun secara formal dilarang lobi? Video tersebut secara kritis membahas potensi “akses implisit”.
 
Video-review ini memberikan gambaran bahwa publik dan komunitas teknologi melihat penunjukan tersebut sebagai fenomena menarik—kombinasi antara diplomasi teknologi dan politik baru.
Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, inilah rangkuman Review Lengkap Rishi Sunak, Mantan PM Inggris Kini Jadi “Karyawan” Microsoft dan Anthropic:
- 
Rishi Sunak ditunjuk sebagai penasihat senior paruh waktu di Microsoft dan Anthropic, fokus pada strategi global, AI, ekonomika & geopolitik. Reuters+2Windows Central+2
 - 
Penunjukan disetujui oleh ACOBA, dengan syarat larangan lobi dan penggunaan data rahasia masa jabatan selama dua tahun. Reuters+1
 - 
Penghasilan dari posisi tersebut akan disumbangkan ke yayasan pendidikan “The Richmond Project”. Reuters+2The Guardian+2
 - 
Langkah ini mencerminkan tren baru: politisi senior beralih ke sektor teknologi & AI — dan memperteguh bahwa politik & bisnis teknologi makin bersinggungan.
 - 
Namun, tantangan reputasi dan persepsi publik tetap ada: apakah Sunak akan menjaga batas antara peran advokasi & kebijakan publik atau tetap mampu menghindari konflik kepentingan?
 
Menurut saya, penunjukan ini adalah langkah strategis yang cerdik — Sunak memanfaatkan keahliannya dalam kebijakan publik untuk menjadi figur jembatan bagi korporasi teknologi dan pemerintahan. Dengan batasan ACOBA yang tegas, jabatan ini tidak harus dianggap kontroversial, asalkan transparansi dan integritas dijaga.
Bagi kamu yang bertanya: “Apa arti ini untuk masa depan AI & regulasi teknologi global?” — mungkin ini awal dari era baru dimana bekas pemimpin politik menjadi konsultan strategis untuk perusahaan teknologi besar. Efeknya bisa mempercepat kebijakan AI global yang lebih terstruktur — atau menimbulkan kekhawatiran akan pengaruh korporat di ranah publik.
Q&A (Pertanyaan & Jawaban)
Q: Apakah Rishi Sunak memang “karyawan” Microsoft dan Anthropic?
A: Ya dan tidak. Lebih tepat disebut sebagai penasihat senior (advisor) paruh waktu, bukan eksekutif penuh. Posisi ini internal dan strategis, bukan sebagai manajemen operasional.
Q: Bolehkah ia melobi pemerintah Inggris atas nama Microsoft/Anthropic?
A: Tidak. Karena disetujui ACOBA, Sunak dilarang melakukan lobi pada pejabat Inggris selama dua tahun setelah masa jabatan, serta dilarang menggunakan informasi rahasia masa jabatannya. Reuters+1
Q: Apakah Sunak akan memberi pendapat tentang kebijakan Inggris terkait AI?
A: Tidak secara resmi. Peran advisisinya dirancang untuk strategi global dan AI, bukan intervensi kebijakan nasional Inggris. Reuters+1
Q: Apa yang akan ia lakukan di Anthropic?
A: Fokusnya di Anthropic adalah memberi pandangan makro (strategi, ekonomi, geopolitik) dalam konteks AI global, bukan policy lokal atau lobi pemerintah. Reuters+2The Guardian+2
Q: Apakah penunjukan ini kontroversial?
A: Ya, sebagian pihak mempertanyakan potensi konflik kepentingan dan apakah bekas pejabat bisa menjaga batas etis antara bisnis & pemerintahan. Namun dengan mekanisme ACOBA dan pengumuman donasi pendapatan, Sunak mencoba menjaga legitimasi.
