Game Paling Hype di 2025: Mana yang Layak Dicoba dan Mana yang Sekadar Gimmick?
Industri game di tahun 2025 benar-benar berada di puncak inovasi. Teknologi seperti real-time ray tracing generasi terbaru, AI-powered NPC, dan integrasi VR/AR yang lebih mulus membuat pengalaman bermain semakin imersif. Namun, di tengah banjirnya rilis baru, tidak semua game hype benar-benar layak dimainkan. Sebagian memang membawa inovasi dan gameplay memikat, sementara sebagian lagi hanya mengandalkan marketing bombastis tanpa konten yang memuaskan.
Di artikel ini, kita akan membahas beberapa judul paling hype di 2025, menilai mana yang patut dicoba dan mana yang sekadar gimmick.
1. Metaphor: ReFantazio — JRPG yang Memenuhi Janji

Studio Atlus kembali dengan Metaphor: ReFantazio, dan kali ini mereka benar-benar menepati hype yang dibangun sejak pengumuman awal. Game ini menggabungkan narasi mendalam ala Persona series dengan sistem pertarungan strategis berbasis giliran yang dikemas dengan visual spektakuler.
Kenapa layak dicoba:
• Storytelling yang memikat dan penuh misteri.
• Sistem job yang fleksibel dan membuat pemain bisa bereksperimen.
• Musik orchestral yang memompa emosi di setiap momen penting.
Verdict: Highly Recommended bagi penggemar RPG.
2. Rise of the Ronin — Assassin’s Creed ala Jepang

Team Ninja menghadirkan Rise of the Ronin, sebuah open-world action RPG yang membawa pemain ke era Bakumatsu. Hype game ini muncul karena janji kebebasan eksplorasi yang luas dan pertarungan pedang realistis.
Kenapa layak dicoba:
• Dunia terbuka yang detail dan penuh aktivitas sampingan.
• Sistem combat yang memadukan kecepatan Nioh dengan elemen stealth.
• Atmosfer sejarah Jepang yang autentik.
Meskipun masih ada sedikit masalah AI musuh yang kurang cerdas, game ini tetap menjadi salah satu rilis terbaik tahun ini.
Verdict: Worth Playing.
3. Starfield: Echoes Expansion — Konten Tambahan yang Membawa Nafas Baru

Bethesda mencoba menghidupkan kembali Starfield melalui ekspansi Echoes. Setelah rilis awal yang dinilai terlalu “kosong”, ekspansi ini menambah sistem planet baru, misi cerita yang lebih terstruktur, dan interaksi NPC yang jauh lebih canggih.
Kenapa layak dicoba:
• Area eksplorasi baru dengan desain lingkungan yang unik.
• Quest yang lebih fokus pada narasi.
• AI NPC yang terasa lebih hidup.
Verdict: Lakukan Jika Anda Suka Eksplorasi, tapi tetap bukan game yang cocok untuk semua orang.
4. Assassin’s Creed: Shadows — Potensi Besar, Eksekusi Setengah Matang
Ubisoft akhirnya memenuhi mimpi fans dengan membawa Assassin’s Creed ke Jepang feodal. Hype besar pun langsung meledak. Namun, eksekusi Assassin’s Creed: Shadows terasa kurang matang.
Masalah utama:
• Misi yang repetitif.
• NPC dan dunia terasa indah secara visual, tapi kurang interaktif.
• Beberapa bug teknis yang mengganggu pengalaman bermain.
Verdict: Gimmick Alert — menawan di trailer, tapi kurang memuaskan di gameplay.
5. Horizon Forbidden West: Eternal Skies (Expansion) — Dunia yang Makin Hidup
Guerrilla Games kembali memanjakan mata pemain dengan ekspansi Eternal Skies. Tidak hanya menambah wilayah baru di atas awan dengan pulau terapung, ekspansi ini juga menghadirkan musuh udara raksasa yang epik.
Kenapa layak dicoba:
• Dunia yang semakin variatif.
• Pertarungan udara yang menegangkan.
• Visual yang memanfaatkan penuh kemampuan konsol generasi terbaru.
Verdict: Must Play untuk penggemar seri Horizon.
6. NFT dan Game Blockchain — Hype yang Mulai Redup
Tahun 2022–2023 sempat dibanjiri game berbasis NFT dan blockchain. Namun, di 2025, tren ini mulai meredup karena banyak game hanya fokus pada model play-to-earn tanpa memberikan gameplay berkualitas. Sebagian masih mencoba bertahan, tapi minat pemain mainstream sudah beralih ke game dengan konten dan cerita yang kuat.
Verdict: Skip Kecuali Anda Kolektor NFT.
Kesimpulan
Hype bukanlah jaminan kualitas. Dari daftar di atas, kita bisa melihat bahwa sebagian game benar-benar memberikan pengalaman bermain yang sesuai ekspektasi (Metaphor: ReFantazio, Rise of the Ronin, Horizon Forbidden West: Eternal Skies), sementara sebagian lainnya justru terlalu mengandalkan promosi dan visual memukau tanpa pondasi gameplay yang solid (Assassin’s Creed: Shadows, sebagian besar game NFT).
Bagi gamer di 2025, kuncinya adalah menilai sebuah game bukan hanya dari trailer atau ulasan awal, tapi juga dari pengalaman pemain yang sudah mencobanya secara mendalam. Dengan begitu, kita bisa menghindari jebakan hype dan mengalokasikan waktu serta uang untuk game yang benar-benar layak dimainkan.


